Skip to main content

Struktur Kepengurusan


Struktur kepengurusan Kaesar Brantas, secara garis besar adalah sebagai berikut; formatur, yang terdiri atas Ketua Project, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, serta Koordinator Divisi, yang terdiri atas Koordinator Divisi Teknik dan Pengembangan, Divisi Relasi Publik, serta Divisi Investasi. 


Adapun rantai komando yang dianut dalam gerakan ini adalah rantai komando instruktif-koordinatif. Yaitu Ketua memberikan arahan umum kepada anggota, untuk kemudian diserahkan kembali kepada anggota untuk diminta saran terkait pelaksanaan arahan umum tersebut. 


Ketua             : Derry Tannama
Wakil Ketua   : Pranansyah Taqwa Hidayat
Sekretaris      : Laili Salsabila
Bendahara    : Iqbal Rasyid

Divisi Teknik dan Penggembangan
Ketua             : Arif Budiari
Anggota         :
1.    Yusril Fatah Ilmi
2.    Danastri Ratna Nursinta Dewi
3.    Basmanto
4.    Galih Yogatrisna
5.    Ani Kistiyanti
6.    Yogi Priyo
7.    Juan Christian Subagio
8.    Hardefa Rizky Putu Rogonondo
9.    Phidju Marrin Sagala
10.  Aziz Qomarul Firdaus

Divisi Relasi Publik
Ketua             : Zun Nun Effendi
Anggota         :
1.    Lilis Setiyorini
2.    Rhaditia Kurnia Asyuri
3.    Muhajirin Saad
4.    Mutiara
5.    Fatria Borneo S.
6.    Dina Fitria Hasanah
7.    M. Rio Aldino

Divisi Investasi
Ketua             : Andika Pradityo
Anggota         :
1.    Tri Puji Retno
2.    Muhammad Firdaus Al-Muntazar
3.    Cepia Sobayhaki Hidayat
4.    Wiwin Kurniawati
5.    Aditya Dwi Noviyanti
6.    Azizuddin Haffy
7.    Pitha Dyah Utari

Comments

Popular posts from this blog

Sekilas tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030

oleh Derry Tannama, Koordinator Kaesar Brantas Assalamu’alaikum warahmatullah, Hallo semua, kalian pasti pernah mendengar isu mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030 (TPB 2030), atau biasa juga disebut Sustainable Development Goals (SDGs 2030). Tapi, apakah kalian tahu apa itu TPB 2030? Penasaran? Tenang, kami akan membantu menjelaskannya kepada kalian, sehingga kalian tidak akan mati karena penasaran. Jadi, langsung saja yuk... TPB 2030 merupakan program Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan 17 poin utama dan 169 indikator pencapaian pembangunan global, yang memiliki tenggat waktu hingga tahun 2030. TPB dirancang untuk menerapkan peran partisipatif dari setiap elemen dan lapisan yang ada, mulai pemerintah, industri, akademisi, hingga organisasi dan komunitas masyarakat ( Non-govermental organisation/NGO ) dengan prinsip  Leave No One Behind  (Tidak Meninggalkan Satu Orangpun) . Prinsip  Leave No One Behind  berarti bahwa TPB harus mampu menjawab dua

Satu Artikel Lebih Dekat (SALD) bersama SDGs 2030 No. 7, Energi Bersih dan Terjangkau

Sumber energi yang bersih dan terjangkau telah menjadi pembahasan yang cukup populer dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini tidak jauh dari kenyataan bahwa masih banyak manusia yang belum tersentuh listrik, serta semakin tingginya tingkat pencemaran global sebagai efek samping penggunaan bahan bakar fosil yang kotor.  Oleh karenanya, PBB melalui program pembangunannya UNDP, merumuskan 17 poin penting Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 2030, dengan Energi Bersih dan Terjangkau menjadi salah satu poin dalam program PBB tersebut. Dilansir dari situs resmi UNDP, selama tahun 1990-2010 terjadi peningkatan jumlah orang dengan akses listrik sebanyak 1,7 Milyar jiwa di seluruh penjuru dunia. Angka ini, bersama dengan tingkat permintaan atas energi terjangkau diperkirakan akan terus mengalami peningkatan di masa-masa mendatang. Sayangnya, ketergantungan perekonomian global atas bahan bakar fosil dalam pemenuhan sumber energi global telah menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca,